Kegagalan Itu Personal

 Perhatikan bagaimana kadang-kadang kita merasakan sebuah serangan 'demam' ketika kita melihat sesuatu yang sudah dimulai oleh orang lain. Dalam hati kita berkata, seandainya kita yang meneruskan pekerjaan itu, pasti keberhasilan sebentar lagi tercapai.

Bisa anda bayangkan bagaimana sia-sianya sikap orang yang menganggap yang sudah dilakukannya itu sebagai kegagalan?

Kegagalan itu sifatnya sangat pribadi.

Keputusan mengenai apakah sebuah pilihan tindakan kita, sudah bisa disebut gagal atau tidak, bisa dibuat oleh siapapun. Tetapi yang pasti hanya satu orang yang bisa menerima itu sebagai kegagalan. Kita.

Itu sebabnya kegagalan bersifat sangat pribadi. Kita yang menerima sesuatu sebagai kegagalan.

Toleransi terhadap tekanan dan penderitaan bervariasi antara satu orang dengan yang lain. Itu sebabnya keputusan untuk menerima sebuah langkah sebagai kegagalan bergantung erat pada toleransi sebuah pribadi terhadap tekanan dan penderitaan.

Kegagalan itu sifatnya sangat pribadi.

Janganlah kita menjadi orang yang paling cepat memutuskan sesuatu sebagai kegagalan.

Kesalahan adalah bagian dari sistem koreksi alam.

Yang baik disalahkan supaya benar, lurus, dan naik.

Yang buruk disalahkan supaya turun derajatnya, habis hartanya, dan hapus kuasanya, tetapi tetap untuk mengundangnya kembali kepada kebaikan.

Kesalahan diciptakan untuk membenarkan tindakan-tindakan yang belum dilahirkan. Sehingga setelah kelahirannya nanti, mereka bisa berlaku dengan kemungkinan berhasil yang lebih baik.

Semua penderitaan yang datang dari kegagalan adalah tanda bahwa kita belum mengerti betul penyebab timbulnya kesalahan yang mengakibatkan kegagalan itu.

Orang-orang berani, mempelajari kesalahan-kesalahan mereka dengan ketelitian seorang dokter bedah. Pencerahan yang dihasilkan dari pengamatan yang detil itu akan menghilangkan demotivasi yang biasanya menyertai kegagalan.

Mereka akan betul-betul mengerti bahwa kegagalan itu adalah sebuah konsekwensi logis dari sebuah tindakan. Yang kalau tidak berhasil, ya, . gagal. Tidak ada setengah-setengah, karena selama kita tidak gagal, kita telah 'berhasil' untuk tidak gagal.

Jatuh itu wajar, tetapi jangan lama berbaring di situ

Orang-orang yang berhasil mengelola kesalahan-kesalahannya dengan baik, akan merasakan luasnya bumi tempat mereka berpijak. Dan mereka juga akan melihat luasnya langit yang menyediakan ruang untuk tumbuh.

Bersabarlah terhadap kesalahan-kesalahan orang lain, karena anda juga menginginkan penerimaan yang sama terhadap kesalahan-kesalahan anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Kehidupan Mahasiswa

Ibu Sayang

Membela Tuhan