Dibalik Bayang-Bayang Kematian
Setiap mengunjungi kota bandung, kami ga pernah lupa sholat di Masjid Raya Bandung. Bangunan religius itu berdiri gagah di tengah keramaian kota. Luasnya melebihi stadion Gelora 10 November di Tambak Sari, Surabaya. Ga Cuma buat sholat, kami menggunakan masjid raksasa tersebut untuk melepas lelah (tidur) atau makan. Makan, lho di masjid kok makan? Iya, soalnya di teras depan masjid tersedia beraneka macam makanan-minuman yang dijajakan pedagang. Mulai dari batagor, siomay, mie ayam, ampe jualan koran, sabuk and yang terakhir, aku pernah menemui orang jualan pulsa handphone berseliweran di sana. Plis deh… Orang2 dengan logat bahasa jawa yang kental selalu mengimbuhkan huruf M untuk setiap kata yang berawalan B. Misalnya. Kalo mo nyebut kata “batu” jadi “mbatu”. Seperti Ash. Waktu itu kami sedang bernegosiasi dengan salah satu pihak sponsorship di Bandung. Kami janji ketemuan dengan pak BS jam 3 sore di suatu tempat. Pak BS: “Selamat siang, dari jurusan Matematika Airlangga ka?” Aku: “I